Sabtu, 09 Mei 2009


Pelaksanaan SAUM (Sarana Angkutan Umum Massal) Kota Pekanbaru akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Dengan dana yang telah dihabiskan dalam jumlah besar masih banyak yang meragukan efektifitasnya. Pemerintah Kota Pekanbaru hanya mendapatkan hibah 20 unit bus dan 19 halte saja, sedangkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung didapat dari dana APBD Kota Pekanbaru. Sedangkan Pmerintah Propinsi Riau tidak ada andil sedikitpun untuk memajukan Kota Pekanbaru. SAUM ini dinamai TRANS METRO PEKANBARU.

Berbagai permasalahan :
  1. Sampai dengan 31 April 2009, hanya 48 halte saja yang telah selesai dikerjakan dari 56 halte yang harus dibangun. Pelaksanaan kontrak yang tidak sesuai jadwal oleh CV Cahaya, CV Benggala dan CV Dwi Pertiwi.
  2. Sebagaimana rencana awal keberadaan SAUM yang telah dianggarkan dalam APBD Kota Pekanbaru sebesar Rp.10,7 Milyar adalah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Jangan sampai jutru menambah kemacatan dimasa mendatang karena kurang tepatnya perencanaan yang dilakukan. Tetapi untuk beberapa ruas jalan hal ini sangat diragukan seperti di Jl. Imam Munandar (Harapan Raya) yang memiliki ruas jalan tidak sepadan dengan masuknya bus SAUM.
  3. Dana yang digunakan terlalu besar yaitu dari APBD 2009 adalah Rp.10.750.400.000.
  4. Tidak adanya anggaran dari pemprov, membuat Dishub Pekanbaru bekerja sendiri. Namun anggaran Pemko Pekanbaru sendiri terbatas. Untungnya ada dana APBN guna pembangunan 19 halte dari 56 halte yang dibutuhkan serta pembangunan marka serta rambu-rambu SAUM. 20 bus SAUM bantuan APBN saat ini seluruhnya sudah berada di Pekanbaru.
  5. Teknis bangunan halte yang tidak memikirkan fungsi, terlihat pada gambar di bawah ini dimana jarak pijakan halte terhadap badan bus terlalu jauh sehingga membahayakan pengguna halte/bus.


  6. Halte di depan Dang Merdu, misalnya, memiliki jalan masuk ke halte yang begitu curam yang tentunya akan sangat menyusahkan pengguna halte.
  7. Bangunan halte yang tidak seragam
  8. Pembangunan halte bus telah menghilangkan hak pejalan kaki. Tidak ada pedestrian bagi pejalan kaki, contohnya halte di seberang Kantor Walikota Pekanbaru.
  9. Daya tahan jalan dan parit yang tidak diperhatikan, akan cepat hancur dalam beberapa bulan SAUM berjalan.