Rabu, 22 Juli 2009

Puluhan mahasiswa tergabung dalam dua kelompok berdemo di kantor PLN cabang Pekanbaru, mereka mengkritik krisis listrik dan meminta trasparan dalam pengelolaan listrik.

Pekanbaru, FP – PULUHAN mahasiswa tergabung dalam dua kelompok yakni Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Asap dan Listrik (GEMMPAL) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Riau, Kamis (16/7) sekitar pukul 11.00 WIB berdemo dikantor PLN cabang Pekanbaru Jalan Dr. Sutomo. Merka mengkritik krisis listrik dan meminta trasparan dalam pengelolaan listrik.

Selain itu mahasiswa meminta kepada PLN untuk mengurangi biaya pembayaran listrik masyarakat atau tidak membebankan sama sekali biaya listrik tersebut, dan menuntut agar PLN segera minta maaf kepada masyarakat dalam waktu 2x24 jam atas pemadaman listrik yang tidak jelas dan tidak masuk akal melalui media massa lokal dan nasional.

Selain itu dalam aksi demo tersebut mahasiswa juga sempat menggelar simulasi acara pergantian Kepala PLN yang diduga tidak layak menjadi pimpinan yang menyebabkan krisis listrik tampa solusi, dan mereka juga meminta kepala pihak PLN agar listrik di Riau khususnya di Pekanbaru agar dipadamkan selama satu bulan agar diperhatikan pihak pusat.

Setelah menggelar aksi sekitar dua jam tersebut Kepala PLN cabang Pekanbaru Erikson Sidabutar akhirnya dapat berkomunikasi dengan pendemo, saat itu Erikson menjelaskan penyebab terjadinya krisis listrik dan pantauan riauterkini dilapangan bahwa tanya jawab yang terjadi antara mahasiswa dengan pihak PLN tersebut tidak menghasil solusi yang dapat diterima akal fikiran masyarakat.

Setelah itu akhirnya para pendemo membacakan surat pernyataan sikap mereka dan terus memantau jalannya proses listrik yang makin tidak jelas ini. Setelah membacakan surat pernyataan sikap, maka mahasiswa tersebut meninggalkan kantor PLN dengan tertip dan kembali kekampus mereka masing-masing.