BAPPEDA-Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) memprioritaskan Terminal Kargo untuk mendapatkan dana Asian Development Bank (ADB). Dana tersebut dipergunakan untuk pembiayaan konsultan guna mempersiapkan tender Terminal kargo. Demikian penjelasan Kepala Bappeda, Ir. Yusman Amin, MEng, di sela-sela mengikuti pemantauan Pemilu, Kamis (9/4). "Bappenas punya program kerjasama dengan ADB memberikan bantuan dengan syarat pemerindah daerah mempunyai lahan sedang swasta yang melaksanakan. Kita sudah ajukan tiga lokasi investasi. Tapi terminal kargo menjadi prioritas," jelasnya.
Tiga lokasi yang ditawarkan pemko yakni Kawasan Industri Tenayan (KIT), Danau Buatan dan Terminal Kargo. Namun karena Bappenas memprioritaskan infrastruktur, lanjut Yusman, terminal kargo menjadi prioritas utama. Rencananya, Bappenas bakal merapatkan masalah ini minggu depan. Jika disetujui, Pemko bakal menerima bantuan jasa konsultan guna penyiapan visibility studi, dokumen tender untuk investor, bantuan untuk pelelangan, evaluasi dan membuat perjanjian dengan pemenang investasi. "Jika disetujui, Agustus mendatang konsultannya sudah ada. Tugas kita siapkan kantor. Januari, segala persiapan untuk lelang sudah siap. Februari kita mulai lelang," jelasnya.
Biaya untuk konsultan sekaligus persiapan tender, lanjutnya, cukup besar. Sekitar Rp5 miliar. Apalagi tender yang dilaksanakan bersifat internasional. Artinya, investor luar negeri juga berpeluang menanamkan investasinya untuk pembangunan terminal kargo. Pemko sendiri bakal menghapus semua usulan untuk pembangunan terminal kargo di APBD. Kecuali jika ada anjuran untuk sharing budget karena pembangunan terminal membutuhkan dana cukup besar.
Tiga lokasi yang ditawarkan pemko yakni Kawasan Industri Tenayan (KIT), Danau Buatan dan Terminal Kargo. Namun karena Bappenas memprioritaskan infrastruktur, lanjut Yusman, terminal kargo menjadi prioritas utama. Rencananya, Bappenas bakal merapatkan masalah ini minggu depan. Jika disetujui, Pemko bakal menerima bantuan jasa konsultan guna penyiapan visibility studi, dokumen tender untuk investor, bantuan untuk pelelangan, evaluasi dan membuat perjanjian dengan pemenang investasi. "Jika disetujui, Agustus mendatang konsultannya sudah ada. Tugas kita siapkan kantor. Januari, segala persiapan untuk lelang sudah siap. Februari kita mulai lelang," jelasnya.
Biaya untuk konsultan sekaligus persiapan tender, lanjutnya, cukup besar. Sekitar Rp5 miliar. Apalagi tender yang dilaksanakan bersifat internasional. Artinya, investor luar negeri juga berpeluang menanamkan investasinya untuk pembangunan terminal kargo. Pemko sendiri bakal menghapus semua usulan untuk pembangunan terminal kargo di APBD. Kecuali jika ada anjuran untuk sharing budget karena pembangunan terminal membutuhkan dana cukup besar.