PEKANBARU (RiauInfo) - Dunia media penyiaran (broadcasting) di Provinsi Riau maju selangkah lagi. Ini setelah dipastikan hadirnya sebuah stasiun televisi lokal, yakni TV Melayu International.
Demikian dikatakan Dirut TV Melayu Ny Hj Raja Susi Dewi Yanti SS MM didampingi Komisaris Utama Ir Ridar Hendri MKom kepada pers di Pekanbaru, Selasa (13/4).
Karena itu, lanjut Susi, program acara yang akan ditampilkan pun, sebagian besar dikemas dengan ‘nuansa’ Melayu. “Lewat TV ini, kita memang ingin melestarikan nilai-nilai Melayu dan membangkitkan spirit kemelayuan, sesuai dengan tujuan Visi Riau 2020,” ujarnya.
Namun demikian, tambahnya, roh TV ini bukan melulu Melayu konvensional. Melainkan dinamika pembangunan dan masyarakat di Bumi Melayu yang berkembang dinamis dan heterogen.
TV Melayu akan memancar pada kanal frekwensi 50 UHF. Saat ini, TV Melayu sedang membangun tower pemancar di kawasan Sei Kijang Mati, Pelalawan (perbatasan Pekanbaru). Sebuah studio berita (news studio) jarak jauh juga sedang dibangun di sebuah hotel berbintang Pekanbaru. Sedangkan jangkauan siar (coveredge area) TV Melayu meliputi Pekanbaru, Pangkalan Kerinci, Siak, Rohul, Rohil, Dumai, Kampar dan sekitarnya.
“Insyaallah, akhir Mei TV Melayu sudah bisa on air,” harapnya.
Susi berjanji, TV Melayu akan menjadi wadah bagi production house lokal untuk menayangkan karya-karya kreatif anak daerah Riau khususnya. Sebab, dengan begitu, pemirsa Riau akan dimanjakan dengan tontonan lokal yang bermutu. (Tony/rls)
Demikian dikatakan Dirut TV Melayu Ny Hj Raja Susi Dewi Yanti SS MM didampingi Komisaris Utama Ir Ridar Hendri MKom kepada pers di Pekanbaru, Selasa (13/4).
Karena itu, lanjut Susi, program acara yang akan ditampilkan pun, sebagian besar dikemas dengan ‘nuansa’ Melayu. “Lewat TV ini, kita memang ingin melestarikan nilai-nilai Melayu dan membangkitkan spirit kemelayuan, sesuai dengan tujuan Visi Riau 2020,” ujarnya.
Namun demikian, tambahnya, roh TV ini bukan melulu Melayu konvensional. Melainkan dinamika pembangunan dan masyarakat di Bumi Melayu yang berkembang dinamis dan heterogen.
TV Melayu akan memancar pada kanal frekwensi 50 UHF. Saat ini, TV Melayu sedang membangun tower pemancar di kawasan Sei Kijang Mati, Pelalawan (perbatasan Pekanbaru). Sebuah studio berita (news studio) jarak jauh juga sedang dibangun di sebuah hotel berbintang Pekanbaru. Sedangkan jangkauan siar (coveredge area) TV Melayu meliputi Pekanbaru, Pangkalan Kerinci, Siak, Rohul, Rohil, Dumai, Kampar dan sekitarnya.
“Insyaallah, akhir Mei TV Melayu sudah bisa on air,” harapnya.
Susi berjanji, TV Melayu akan menjadi wadah bagi production house lokal untuk menayangkan karya-karya kreatif anak daerah Riau khususnya. Sebab, dengan begitu, pemirsa Riau akan dimanjakan dengan tontonan lokal yang bermutu. (Tony/rls)