PAYUNGSEKAKI — M Davis (23) warga Jalan Yos Sudarso Gang Jaya, Rumbai Pesisir, Kamis (19/3) sekitar pukul 08.00 WIB ditemukan tergeletak tak bernyawa di pinggir Jalan Siak II, Payung Sekaki. Mantan Napi kasus pencurian ini diduga tewas akibat dibunuh. Pasalnya, di hampir sekujur tubuhnya ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
Jasad kaku pria yang memiliki tato di lengan dan betis kiri serta di pundak kanan ini pertama kali ditemukan oleh pedagang gerobak bernama Evi. Saat itu posisinya tertelungkup dengan hanya mengenakan baju kaos hitam, celana pendek selutut bermotif dan tali pinggang warna hitam yang masih terikat.
Tak lama berselang, setelah mendapat laporan tentang penemuan mayat, anggota Polsek Payung Sekaki yang langsung dipimpin Kapolsek, Iptu J Sitanggang dan tim identifikasi Poltabes Pekanbaru langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Terlihat, hampir di sekujur tubuh lajang berjenggot tipis ini terdapat luka bekas goresan benda tajam dan sulutan api. Diduga, sebelum dibunuh Davis dianiaya terlebih dahulu. Setelah tak lagi bernyawa, barulah tubuh korban dibuang di pinggir jalan.
Bercak darah terlihat jelas di wajah, kepala dan pungung kanan korban. Tak hanya itu, terdapat sekitar enam goresan yang masih merah di punggung kanannya dan beberapa titik seperti melepuh akibat disulut api.
Selain itu, di kepalanya ada luka kecil yang di sekitarnya terdapat darah yang sudah mulai mengering. Sementara di lehernya terlihat memar seperti bekas cekikan. Hal ini menguatkan adanya indikasi pembunuhan dalam kasus ini.
Kapoltabes Pekanbaru, Kombes Pol Drs Berty DK Sinaga yang langsung turun ke lokasi kejadian ketika dikonfirmasi Pekanbaru MX belum bisa memastikan motif di balik pembunuhan ini. Pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti dan mengembangkan hasil penyelidikan. Tapi diduga pembunuhan ini berlatar belakang dendam. Selanjutnya, jenazah korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara.
Sementara itu, Fadli (59) pemilik warung yang rumahnya persis di depan tempat penemuan mayat menyebutkan, Rabu (18/3) sekitar pukul 17.30 WIB ia sudah menutup warungnya. Selanjutnya langsung tidur sekitar pukul 22.00 WIB. ‘’Tadi malam hujan lebat. Saya tak ada dengar apa-apa,’’ ujarnya.
Pernah Lolos dari Pembunuhan Pertama
Sebelum peristiwa pembunuhan itu, pada akhir tahun 2008 lalu M Davis pernah mengalami hal serupa. Ia hampir saja tewas dianiaya. Tapi saat itu, ia masih bernasib mujur. Meski menderita luka parah akibat aksi penikaman, ia tetap selamat.
Kala itu M Davis dihajar Arif Cs yang merasa kesal karena teman-temannya banyak yang masuk penjara karena dikibus oleh Davis. Hal itulah membuat Arif naik pitam. Padahal, apa yang dipikirkannya itu tak benar.
Meski demikian, Davis tetap menjadi korban keganasan Arif Cs. Bersama rekan-rekan, Rahmat alias Amek (24) warga Jalan Merbau, Ade saputra (21) warga Jalan Senapelan dan Doni (25) warga Jalan Sumber Sari, Tanjung Rhu, Arif melakukan penikaman berulang kali di punggung Davis sehingga menyebabkan luka berat.
Kasus itu ditangani Polsekta Rumbai Pesisir. Setelah korban membuat laporan, petugas langsung memburu pelaku penikaman. Semua pelaku akhirnya berhasil ditangkap. Bahkan Amek terpaksa ditembak karena mencoba melawan saat akan ditangkap. Kini, semua pelaku sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri dan sedang menjalani masa persidangan atas kasus penganiayaan.
Tapi kali ini nasib M Davis tak semujur sebelumnya. Nyawanya melayang diduga dianiaya. Padahal, hari ini rencananya Davis akan menjalani sidang sebagai saksi dalam perkara penikaman yang dialaminya. Nasib berkata lain. Ia pun tewas secara mengenaskan. Diduga, aksi ini ada hubungannya dengan penganiayaan sebelumnya.
=MXO/MXD
Pekanbaru MX
Jasad kaku pria yang memiliki tato di lengan dan betis kiri serta di pundak kanan ini pertama kali ditemukan oleh pedagang gerobak bernama Evi. Saat itu posisinya tertelungkup dengan hanya mengenakan baju kaos hitam, celana pendek selutut bermotif dan tali pinggang warna hitam yang masih terikat.
Tak lama berselang, setelah mendapat laporan tentang penemuan mayat, anggota Polsek Payung Sekaki yang langsung dipimpin Kapolsek, Iptu J Sitanggang dan tim identifikasi Poltabes Pekanbaru langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Terlihat, hampir di sekujur tubuh lajang berjenggot tipis ini terdapat luka bekas goresan benda tajam dan sulutan api. Diduga, sebelum dibunuh Davis dianiaya terlebih dahulu. Setelah tak lagi bernyawa, barulah tubuh korban dibuang di pinggir jalan.
Bercak darah terlihat jelas di wajah, kepala dan pungung kanan korban. Tak hanya itu, terdapat sekitar enam goresan yang masih merah di punggung kanannya dan beberapa titik seperti melepuh akibat disulut api.
Selain itu, di kepalanya ada luka kecil yang di sekitarnya terdapat darah yang sudah mulai mengering. Sementara di lehernya terlihat memar seperti bekas cekikan. Hal ini menguatkan adanya indikasi pembunuhan dalam kasus ini.
Kapoltabes Pekanbaru, Kombes Pol Drs Berty DK Sinaga yang langsung turun ke lokasi kejadian ketika dikonfirmasi Pekanbaru MX belum bisa memastikan motif di balik pembunuhan ini. Pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti dan mengembangkan hasil penyelidikan. Tapi diduga pembunuhan ini berlatar belakang dendam. Selanjutnya, jenazah korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara.
Sementara itu, Fadli (59) pemilik warung yang rumahnya persis di depan tempat penemuan mayat menyebutkan, Rabu (18/3) sekitar pukul 17.30 WIB ia sudah menutup warungnya. Selanjutnya langsung tidur sekitar pukul 22.00 WIB. ‘’Tadi malam hujan lebat. Saya tak ada dengar apa-apa,’’ ujarnya.
Pernah Lolos dari Pembunuhan Pertama
Sebelum peristiwa pembunuhan itu, pada akhir tahun 2008 lalu M Davis pernah mengalami hal serupa. Ia hampir saja tewas dianiaya. Tapi saat itu, ia masih bernasib mujur. Meski menderita luka parah akibat aksi penikaman, ia tetap selamat.
Kala itu M Davis dihajar Arif Cs yang merasa kesal karena teman-temannya banyak yang masuk penjara karena dikibus oleh Davis. Hal itulah membuat Arif naik pitam. Padahal, apa yang dipikirkannya itu tak benar.
Meski demikian, Davis tetap menjadi korban keganasan Arif Cs. Bersama rekan-rekan, Rahmat alias Amek (24) warga Jalan Merbau, Ade saputra (21) warga Jalan Senapelan dan Doni (25) warga Jalan Sumber Sari, Tanjung Rhu, Arif melakukan penikaman berulang kali di punggung Davis sehingga menyebabkan luka berat.
Kasus itu ditangani Polsekta Rumbai Pesisir. Setelah korban membuat laporan, petugas langsung memburu pelaku penikaman. Semua pelaku akhirnya berhasil ditangkap. Bahkan Amek terpaksa ditembak karena mencoba melawan saat akan ditangkap. Kini, semua pelaku sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri dan sedang menjalani masa persidangan atas kasus penganiayaan.
Tapi kali ini nasib M Davis tak semujur sebelumnya. Nyawanya melayang diduga dianiaya. Padahal, hari ini rencananya Davis akan menjalani sidang sebagai saksi dalam perkara penikaman yang dialaminya. Nasib berkata lain. Ia pun tewas secara mengenaskan. Diduga, aksi ini ada hubungannya dengan penganiayaan sebelumnya.
=MXO/MXD
Pekanbaru MX