Senin, 10 Agustus 2009

TAK seperti sejumlah negara yang pemerintahannya alergi situs jejaring sosial --seperti Iran dan Moldova, Inggris justru bersikap sebaliknya. Mereka menganggap Twitter sebagai sarana komunikasi penting. Hingga pemerintah mengeluarkan panduan cara menggunakan Twitter yang benar untuk semua pegawai negeri sipil (PNS) di seluruh Inggris Raya.

Associated Press melaporkan, panduan yang dirilis pada Selasa (28/7) itu bertujuan agar pegawai pemerintahan dapat menggunakan jasa mikro-blogging sebagai jalan alternatif lain berkomunikasi dengan publik. Juga, agar mereka terbiasa dengan kehidupan online.

Isinya lebih menekankan mengenai peraturan penggunaan Twitter dalam sektor pemerintahan. Di antaranya pegawai dituntut untuk dapat menulis pesan dalam Twitter --disebut tweet-- yang lebih manusiawi dan bisa dipercaya dalam bahasa informal. Juga, dilarang keras menyampaikan tweet yang berisi pesan kampanye.

“Twitter bisa menjadi alat penting untuk pemerintahan Partai Buruh di Inggris. Adanya panduan (penggunaan Twitter) itu menunjukkan kefamiliaran pegawai pemerintahan terhadap internet,” ujar Tom Watson, anggota parlemen dari Partai Buruh yang juga merupakan blogger aktif.

Jaringan pertemanan yang muncul pada 2006 itu memang kerap digunakan pemerintahan di seluruh dunia untuk menjaga aliran informasi bagi para pemilih. Inggris dan Amerika Serikat merupakan negara yang dikenal paling aktif menggunakan Twitter. Sebut saja akun Twitter milik Barack Obama yang memiliki anggota lebih dari 1,8 juta pengikut. Begitu juga dengan kantor Gordon Brown 10 Downing Street yang memiliki sekitar satu juta pengikut.(war/jpnn)