Sabtu, 28 Februari 2009

PEKANBARU, TRIBUN - Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu meresmikan, peluncuran minyak goreng kemasan bersubsidi "Minyakita" (Minyak Goreng Kemasan Sederhana Milik Kita-kita) di Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Riau, Rabu.

"Untuk penjualan perdana Minyakita di Pekanbaru, kita salurkan sebanyak lima ribu liter," kata Mendag.

Ratusan warga tampak sudah memadati Kantor Kecamatan Sukajadi tempat penjualan perdana dilakukan. Mendag juga sempat melayani pembelian Minyakita kepada para ibu rumah tangga yang sudah menunggu sejak pagi hari.

Menurut Mendag, dalam waktu dekat pemerintah juga akan meluncurkan minyak goreng subsidi berkemasan setengah liter dan seperempat liter agar bisa lebih menjangkau masyarakat luas terutama warga miskin.

"Pemerintah berharap peluncuran Minyakita dapat menjangkau 11 sampai 14 persen dari seluruh konsumsi minyak goreng curah sehingga dapat menurunkan harga jual rata-rata di pasar," katanya.

Minyakita dijual dengan harga Rp6.000 per liter langsung kepada konsumen rumah tangga sasaran (RTS) berpendapatan rendah. Dari sisi kualitas dan higienitasnya, minyak subsidi itu berada di atas minyak goreng curah.

"Selain menstabilkan harga minyak goreng kemsan premium yang dijual di pasaran, Minyakita diharapkan mampu menjangkau 18,2 juta rumah tangga berpenghasilan rendah yang menjadi sasaran dari program ini. Dampak positif lebih jauh, stabilitas harga minyak goreng akan turut mengendalikan harga delapan kebutuhan pokok lainnya," ujar Mendag.

Sementara itu, Gubernur Riau Rusli Zainal mengatakan program Minyakita diharapkan juga dapat menjamin ketersediaan minyak goreng untuk warga miskin. Sebabnya, harga minyak goreng curah di Pekanbaru juga mengalami kenaikan yakni sekitar Rp8.000 per liter.

"Akan sangat ironis bila Riau yang merupakan salah satu penghasil CPO terbesar di Indonesia, tapi warga kesulitan membeli minyak goreng," katanya.

Minyakita adalah merek pemerintah yang merupakan kerjasama dengan 24 produsen minyak goreng, seperti Wilmar International, Salim Ivomas Pratama, Sinar Mas, Musim Mas, Panca Nabati Prakarsa, Astra Agro Lestari, Asian Agri dan Darmex Oil & Fat. (antara)