Selasa, 20 Oktober 2009

Abrasi di pesisir pantai Bengkalis

Abrasi di pesisir pantai Bengkalis terus terjadi. Meski telah memusnahkan puluhan hektar kebun warga, namun kerusakkan lingkungan tersebut tak kunjung diatasi.

Riauterkini-BENGKALIS- Abrasi atau penggerosan akibat air laut sepanjang bibir pantai Selatmalaka seolah tidak terkendali, dari pantauan Riau terkini di sejumlah tempat seperti di Desa Bantan Air dan Desa Jangkang abrasi sangat parah, meskipun upaya penanaman kayu api-api sebagai pemecah gelombang sudah ditanam di areal rawan abrasi namun belum berdampak apa-apa terhadap kurangnya hantaman gelombang air laut ke bibir pantai.

Salah seorang warga Dusun Papal Bantan Bengkalis Tumadi (62) mengaku akibat gelombang air laut, lahan perkebunan miliknya sudah habis menjadi laut sekitar 800 depapersegi atau sekitar 1.360 meterpersegi sejak dirinya menetap di wilayah tersebut, bahkan ini belum termasuk milik warga yang lain.

" Lahan milik kami saja udah ratusan depa hilang, kalo dengan yang lainnya bisa mencapai puluhan hektar sudah jadi laut di tempat ini, gerosan laut memang parah koq," ungkapnya kepada riauterkini, Ahad (18/10/2009) di Bantan.

Menurut Tumadi, pemilik lahan diareal laut lebih memilih jalan paling cepat agar bisa memanfaatkan lahan yang terus terancam gelombang air laut itu, yaitu pemilik kebun lebih memanfaatkan tanahnya untuk membuat batu-bata, dengan alasan jika ditanami karet atau sejenisnya tidak bakal memetik hasilnya karena sudah habis jadi laut.

"Warga pemilik lahan disini, mau tidak mau rebutan dengan laut jadi secepatnya kami harus manfaatkan tanah untuk Batu-bata agar bisa menghasilkan uang, kalau ditanam karet atau lainnya nggak jamin menikmati, malah buruan laut yang menghabiskan lahan," imbuhnya.***(dik)




BACA SELENGKAPNYA - Abrasi di pesisir pantai Bengkalis

Senin, 19 Oktober 2009

tenaga kerja asing di Pelalawan tidak melapor

Kesadaran perusahaan yang menggunakan tenaga kerja asing di Pelalawan untuk lapor ke intansi terkait masih lemah. Ke depan, jika tak dilaporkan, perusahaan dan pekerja bisa dipidanakan.

Riauterkini-PANGKALANKERINCI- Hanya sebagian saja perusahaan yang mengguanakan tenaga kerja asing (TKA) melaporkan ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Dalam waktu dekat instansi tersebut bakal pengecekan dan mendata TKA yang berada di perusahaan beroperasi di kabupaten Pelalawan.

"Perusahaan yang mempekerjakan TKA tersebut diminta satu bulan sekali melapor kepada pemerintah kabupaten melalui dinas sosial dan tenaga kerja. Pelanggaran terhadap ketentuan ini bisa dipidanakan," ungkap Sekretaris Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pelalawan, Yusmardi Abdullah, saat berbincang dengan riauterkini Ahad(18/10/09).

Pada dasarnya, katanya, pemerintah memiliki system yang baku dalam melihat pergerakan orang asing di Indonesia. Misalnya melalui mekanisme pelaporan rutin bulanan, khusus untuk pekerja resmi perusahaan, dapat diketahui jumlah pekerja asing di suatu wilayah dan apa saya yang mereka kerjakan. Selain itu pemerintah daerah menerima data orang asing dari kantor imigrasi terdekat yang berguna sebagai pendataan. Maka diperlukan kejujuran pihak perusahaan yang mempekerjakan orang asing agar tidak terjadi ketimpangan.

"Kita minta semua perusahaan mematuhi aturan yang ada dengan melapor kepada kami secara rutin. Kita kan menjalankan aturan, makanya diharapkan pengertian dan kejujuran," terangnya.

Menurutnya hasil pemeriksaan data pada tingkat kabupaten secara rutin pula dikirimkan ke dinas tenaga kerja provinsi, dirjen tenaga kerja dan dirjen imigrasi pusat. Dengan mekanisme penyimpangan-penyimpangan yang muncul dengan mudah dapat diketahui. Meskipun daerah belum punya kewenangan meninjau perizinan mempekerjakan orang asing, tapi pemerintah pusat selalu melihat aliran data dari daerah sebagai bahan pengambilan keputusan.

"Dalam praktek memang memungkinkan ada penyelewengan, katakanlah menggunakan visa wisata bekerja didalam negeri. Tapi dengan system pengawasan yang sudah berjalan praktek seperti itu pasti ketahuan. Maka yang kami minta sekali lagi ya kejujuran perusahaan," ungkapnya lagi.

Sejauh ini sejumlah perusahaan di Pelalawan dinilai cukup kooperatif melaksanakan laporan rutin bulanan. Sedangkan sebagian perusahaan lainnya masih kurang kooperatif dan transparan. Namun pihak dinas sosial dan tenaga kerja masih belum mengungkap identitas perusahaan yang kurang kooperatif tersebut.

Dari laporan bulan September, sedikitnya terdapat 123 orang asing yang bekerja pada berbagai bidang teknis di Pelalwan. Yang terbanyak adalah tenaga kerja PT Riau Andalan Pulp And Paper, yakni sejumlah 70 orang. Terbanyak kedua PT Pec Tech Service Indonesia, anak perusahaan RAPP sebanyak 35 orang asing. PT Adei Plantation 7 orang, PT Musim Mas 4 orang, PT Inti Indo Sawit Subur 3 orang, PT Arara Abadi 3 orang dan PT Agritasari 1 orang.*** (feb)




BACA SELENGKAPNYA - tenaga kerja asing di Pelalawan tidak melapor

Batubata murah

Para pembuat batubata di Bengkalis menjerit. Mereka mengeluhkan anjloknya harga jual komoditas mereka. Jika harga tak kunjung membaik, mereka bisa kehilangan matapencaharian.

Riauterkini-BENGKALIS- Harga Batu-bata terus alami penurunan harga dari Rp 650 hingga Rp 700 menjadi Rp 400 hingga Rp 450 perkeping. Hal ini sangat diresahkan oleh para pengrajin yang ada di Bengkalis, menurut mereka untuk menutupi ongkos biayanya saja harus mengeluarkan modal untuk perkepingnya mencapai Rp 300. Hal ini mengakibatkan para pengrajin lebih memilih menumpukan Batu-batanya di tempat pembakaran menunggu ada yang mau membeli.

Seperti yang dialami pengrajin Batu-bata asal Desa Bantan Air Bantan Bengkalis Suryadi (45) menyebutkan dengan kondisi saat ini dirinya harus ikat pinggang dan risau karena harga Batu-bata terus alami penurunan, sedangkan biaya perkeping membuat bahan bangunan ini sudah tinggi. "Harga Batu-bata? waduh, sangat merisaukanlah, kami pengrajin bisa tidak kuat kalau harganya terus turun begini, padahal modalnya saja sudah besar," keluhnya kepada riauterkini, Ahad (18/10/2009) di Bantan.

Keluhan serupa terjadi Pengrajin dari Desa Bantan Tengah, Iwan Setiawan (27) mengatakan hanya pasrah melihat harga Batu-bata pada saat ini, meskipun kwalitas Batu-bata yang dijual baik tapi harganya tetap juga murah, "Mau gimana lagilah, walau kwalitas batu yang saya jual bagus, tapi harganya juga ga ngaruh terpaksa saya simpan batu-batu ini di gudang," katanya.

Menurut Iwan, murahnya harga Batu-bata saat ini, lebih dikarenakan permintaan sepi, bahkan pada musim pengerjaan proyek saat ini rata-rata lebih banyak menggunakan kerikil ketimbang Batu-bata, "maklum juga mungkin karena sepi permintaan, jadinya keperluan material Batu-batu berkurang, ya mau tidak mau harga harus turun," imbuhnya.***(dik)




BACA SELENGKAPNYA - Batubata murah

Tidak ada menteri dari Riau

Presiden SBY kian mengacuhkan Riau. Setelah menolak memasukan Riau dalam Pepres 71 tentang pembangkit listrik 10.000 WIB, kini giliran putra Riau tersingkir dari bursa calon menteri.

Riauterkini-PEKANBARU- Berbagai harapan dan permintaan yang dilontarkan masyarakat Riau kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) satu demi satu memuai jadi fatamorgana. Setelah revisi Peraturan Presiden (Pepres) No.71 tentang pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt tak memasukan Riau sebagai salah satu daerah lokasi pembangunan pembangkit, kini giliran putra terbaik Riau, M Lukman Edy kehilangan kesempatan masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II.

Sampai H-1 pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu April lalu, LE, sapaan akrab mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) tak masuk daftar calon menteri yang sudah dipanggil mengikuti uji kepatutan yang digelar SBY dan wakilnya Boediono di Cikeas. Padahal LE sudah menanti ada telephon dari presiden yang besok dilantik untuk kepemimpinan priode kedua tersebut.

PKB, sebagai anggota koalisi pengusung SBY-Boediono, memang tetap mendapat jatah dua menteri dari SBY, namun jatah itu sudah terisi nama selain LE. Ada Ketua Umum PKB Muhaimi Iskandar yang sepertinya akan ditempatkan menjadi Menteri Naker dan Trans. Sementara jatah satu kursi lagi sepertinya akan ditempati Wakil Sekjen PKB Helmy Faisal Zaini untuk menggantikan posisi yang ditinggal LE, Menteri Negara PDT.

Seleksi akhir calon menteri KIB jilid II memang belum berakhir, namun sepertinya peluang putra terbaik Riau menjadi pembantu presiden bisa dibilang tertutup sudah. Dan fakta ini semakin memperpanjang daftar kekecewaan masyarakat Riau atas kebijakan Presiden SBY.***(mad)




BACA SELENGKAPNYA - Tidak ada menteri dari Riau

PON 2012 Riau

APBD Riau mulai terkuras untuk penyediaan fasilitas PON. Khusus untuk membangun stadion utama, tahun depan akan diusulkan Rp 200 miliar.

Riauterkini-PEKANBARU- Kepala Bappeda Riau, Emrizal Pakis kepada Riauterkini Jum’at (16/10/09) mengatakan bahwa untuk pembangunan gedung utama yang bakal menjadi tempat pelaksanaan pembukaan PON 2012, Pemprov Riau merencanakan penganggarannya pada APBD Riau 2010 sebesar Rp 200 miliar.

Jumlah tersebut menurut Emrizal Pakis turun dibandingkan dengan penganggaran pembangunan gedung utama PON 2012 pada APBD Riau 2009 yang mencapai Rp224 miliar. Katanya, penurunan tersebut karena disesuaikan dengan anggaran yang ada.

“Tahun 2010 mendatang, dalam APBD Riau sudah dianggarkan alokasi dana pembangunan gedung utama PON 2012 sebesar Rp 200 milir. Turun memang jika dibandingkan penganggaran pada 2009 yang mencapai Rp 224 miliar. Penurunan tersebut disebabkan karena selain penyesuaian dengan anggaran juga karena ada tambahan bantuan dana dari Menpora yang menjanjikan bantuan dana sebesar Rp 100 miliar,” terangnya.

Disinggung mengenai kebutuhan dana untuk pembangunan gedung utama PON 2012, Emrizal menyatakan bahwa sedikitnya, pembangunan gedung utama untuk pelaksanaan pembukaan PON 2012 nanti membutuhkan dana Rp 877 miliar. Kebutuhan dana tersebut akan diambilkan dari APBD tahun jamak dan bantuan dari pusat.***(H-we)



BACA SELENGKAPNYA - PON 2012 Riau